Wednesday, December 23, 2015

Makalah Psikologi Umum => Berpikir

Posted by Popon Aryani Sapitri on Wednesday, December 23, 2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut Plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa; logos = ilmu pengetahuan). Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan psikis, seperti berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci dan lain-lain. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3) kemauan atau konasi, 4) gejala campuran.
Secara umum dapat dikemukakan bahwa problem itu timbul apabila ada perbedaan atau konflik antara keadaan satu dengan keadaan yang lain dalam rangka mencapai tujuan.

1.2    Rumusan Masalah
Bagaimana proses berpikir itu dapat memecahkan persoalan ?
Bagaimana penerapan strategi dalam pemecahan masalah ?
Bagaimana proses dalam pemecahan masalah ?
Apa saja penyebab kesulitan dalam memecahkan persoalan ?

1.3    Tujuan Penulisan
Tujuan kami membuat makalah ini untuk mengetahui :
Pengertian berpikir dan pemecahan masalah
Macam-macam kegiatan berpikir
Langkah-langkah proses berpikir
Strategi dalam pemecahan masalah
Proses pemecahan masalah
Penyebab kesulitan dalam memecahkan persoalan

1.4    Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Antropologi
Bagi penulis diharapkan dapat mendatangkan manfaat di dalam menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih luas
Bagi pembaca makalah ini diharapkan dapat mendatangkan manfaat sebagai tambahan informasi serta referensi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian
Berpikir
Berpikir adalah proses tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari makna dan pemahaman terhadap sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.

Masalah
Masalah adalah suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian atau menghasilkan keuntungan yang luar biasa.

Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang.

2.2    Macam-macam Kegiatan Berpikir
Berpikir Asosiatif
Berpikir asosiatif, yaitu proses berpikir di mana suatu ide merangsang timbulnya ide lain. Jalan pikiran dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya, jadi ide-ide timbul secara bebas. Jenis-jenis berpikir asosiatif :
Asosiasi Bebas
Suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya. Misalnya, ide tentang makan dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran, dapur, nasi atau anak yang belum sempat diberi makanan atau hal lainnya.

Asosiasi Terkontrol
Satu ide tertentu menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas-batas tertentu. Misalnya, ide tentang membeli mobil, akan merangsang ide-ide lain tentang harganya, pajaknya, pemeliharaannya, mereknya, atau modelnya, tetapi tidak merangsang ide tentang hal-hal lain di luar itu seperti peraturan lalu lintas, polisi lalu lintas, mertua sering meminjam barang-barang, piutang yang belum ditagih, dan sebagainya.

Melamun
Menghayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal yang tidak realistis.

Mimpi
Ide-ide tentang berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur. Mimpi ini kadang-kadang terlupakan pada waktu terbangun, tetapi kadang-kadang masih dapat diingat.

Berpikir Artistik
Proses berpikir yang sangat subyektif. Jalan pikiran sangat dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Ini sering dilakukan oleh para seniman dalam mencipta karya-karya seninya.

Berpikir Terarah
Berpikir Terarah, yaitu proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumya. Dan diarahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahan persoalan. Dua macam berpikir terarah, yaitu :
Berpikir Analitis
Berpikir Analitis yaitu Berpikir Konvergen (cenderung  menyempit dan menuju jawaban yang tunggal).

Berpikir Kreatif
Berpikir Kreatif, yaitu berpikir untuk menentukan hubungan-hubungan baru antara berbagai hal, menemukan pemecahan baru dari suatu soal, menemukan sistem baru, menemukan bentuk artistik baru dan sebagainya untuk memperoleh lebih dari satu jawaban.
Dalam berpkir selalu dipergunakan simbol, yaitu sesuatu yang dapat mewakili segala hal dalam alam pikiran. Misalnya perkataan buku adalah simbol yang mewakili benda yang terdiri dari lembaran-lembaran kertas yang dijilid dan tertulis huruf-huruf.
Di samping kata-kata, bentuk-bentuk simbol antara lain angka-angka dan simbol matematika, simbol-simbol yang dipergunakan dalam peraturan lalu lintas, not musik, mata uang, dan sebagainya.

2.3    Langkah-langkah Proses Berpikir
Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu :
Pembentukan Pengertian
Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui tiga tingkatan, sebagai berikut :
Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah obyek yang sejenis. Obyek tersebut kita perhatikan unsur-unsurnya satu demi satu. Misalnya ingin membentuk pengertian manusia. Kita ambil manusia dari berbagai bangsa lalu kita analisa ciri-ciri misalnya :
Manusia Indonesia, ciri-cirinya :
Makhluk hidup
Berbudi
Berkulit sawo mateng
Berambut hitam
Dan sebagainya

Manusia Eropa, ciri-cirinya :
Makhluk hidup
Berbudi
Berkulit Putih
Berambut pirang atau putih
Bermata biru terbuka
Dan sebagainya

Manusia Negro, ciri-cirinya :
Makhluk hidup
Berbudi
Berkulit htam
Berambut hitam kriting
Bermata hitam melotot
Dan sebagainya

Manusia Cina, ciri-cirinya :
Makhluk Hidup
Berbudi
Berkulit kuning
Berambut hitam lurus
Bermata hitam sipit
Dan sebagainya

Dan manusia yang lain-lainnya lagi.

Membanding-bandingkan ciri tersebut untuk ditemukan ciri-ciri mana yang sama, mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada serta mana yang hakiki dan mana yang tidak hakiki.

Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap ciri-ciri yang hakiki. Pada contoh di atas ciri-ciri yang hakiki itu ialah :
Makhluk hidup yang berbudi.

Pembentukan Pendapat
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan atau predikat.
Selanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
Pendapat Positif, yaitu pendapat yang menyatakan keadaan sesuatu, misalnya si Totok itu pandai, si Ani rajin dan sebagainya.
Pendapat Negatif, yaitu pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tentang tidak adanya seuatu sifat pada sesuatu hal : Misalnya si Totok itu bodoh, si Ani malas dan sebagainya.
Pendapat Modalitas atau Kebarangkalian, yaitu pendapat yang menerangkan kebarangkalian, kemungkinan-kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal ; misalnya hari ini mungkin hujan, si Ali mungkin tidak datang, dan sebagainya.

Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. Ada 3 macam keputusan, yaitu :
Keputusan Induktif
Keputusan Induktif yaitu keputusan yang diambil dari pendapat-pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum. Misalnya :
Tembaga dipanaskan akan memuai
Perak dipanaskan akan memuai
Besi dipanaskan akan memuai
Kuningan dipanaskan akan memuai
Jadi (kesimpulan). Bahwa semua logam kalau dipanaskan akan memuai (Umum).

Keputusan Deduktif
Keputusan Deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus, Jadi berlawanan dengan keputusan induktif. Misalnya : Semua logam kalau dipanaskan memuai (umum), tembaga adalah logam. Jadi (kesimpulan) : tembaga kalau dipanaskan memuai. Contoh lain : Semua manusia terkena nasib mati, si Karto adalah manusia. Jadi pada suatu hari si Karto akan mati.

Keputusan Analogis
Keputusan Analogis adalah keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada. Misalnya : Totok anak pandai, naik kelas (khusus). Jadi (kesimpulan) si Nunung anak yang pandai itu, tentu naik kelas.

2.4    Strategi dalam Pemecahan Masalah
Strategi Menyeluruh
Di sini persoalan dipandang sebagai suatu keseluruhan dan dipecahkan untuk keseluruhan itu.

Strategi Detailistis
Di sini persoalan di bagi-bagi dalam bagian-bagian dan dipecahkan bagian demi bagian.

2.5    Beberapa Strategi Pemecahan Masalah yang Sering Digunakan
Trial and Error
Salah satu kemungkinan strategi pemecahan masalah adalah trial and error sederhana. Akan tetapi strategi ini biasanya akan menghabiskan waktu lama sampai kemudian muncul pemecahan masalahnya. Dengan cara ini banyak masalah dapat pula justru tidak terpecahkan secara sempurna.
Untuk memecahkan masalah-masalah yang sulit, perlu untuk memiliki beberapa strategi selain trial and error. Strategi yang ada seharusnya dijadikan pijakan pada pengkategorian dan penggambaran yang akurat dari suatu masalah. Tetapi hal ini juga harus melalui perhitungan batas ingatan jangka pendek. Kita harus dapat menyelamatkan informasi dan pekerjaan kita tanpa harus dibatasi oleh ruang kerja yang terlalu sumpek dengan ingatan jangka pendek. Dengan cara ini kita akan dapat menggunakan strategi lain selain trial and error.

Informational Retrieval
Dalam beberapa kasus, pemecahan terhadap suatu masalah dapat menjadi sederhana seperti mengingat kembali informasi (Informational Retrieval) dari ingatan jangka panjang. Informational Retrieval adalah suatu pilihan penting ketika suatu pemecahan masalah harus ditemukan dengan cepat. Sebagai contoh seorang pilot dapat mengingat dengan cepat yang dibutuhkan untuk menerbangkan maupun mendaratkan pesawat. Ketika seorang pilot membutuhkan informasi, maka ia tidak punya cukup waktu untuk duduk dan menghitung jawaban benar karena waktu adalah hal yang esensial. Oleh karena itu ia gunakan ingatan jangka panjang untuk suatu jawaban segera. Cara yang digunakan inilah merupakan suatu informational retrieval.


Algoritma
Makin kompleks suatu masalah tentu membutuhkan metode yang makin kompleks pula. Dalam beberapa kasus kita dapat menggunakan algoritma. Algoritma adalah metode pemecahan masalah yang menjamin suatu pemecahan masalah jika tersedia kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkannya. Sebagai contohnya adalah algoritma untuk memecahkan anagram, yaitu suatu kelompok huruf-huruf yang dapat diatur kembali menjadi suatu bentuk suatu kata. Katakanlah kita diberi huruf a, l, dan t.  Lalu kita coba alt, atl, lta, tla, tal, dan akhirnya kita temukan lat (terlambat) sehingga masalahnya terpecahkan. Contoh lain adalah untuk memindahkan suhu Fahrenheit ke Celcius maka kita dapat menggunakan rumus = 5/9 x (F-32). Formula ini sebagaimana halnya formula yang lain merupakan suatu algoritma.

Heuristic
Banyak masalah yang dapat kita temukan sehari-hari yang tidak dapat begitu saja dapat dipecahkan dengan algoritma. Pada bagian ini kita akan belajar menggunakan strategi lain yang disebut dengan heuristic. Heuristic adalah suatu hukum yang terutama membantu kita untuk menyederhanakan masalah. Metode ini meski tidak menjamin suatu pemecahan masalah, tetapi akan mencoba atau berusaha untuk mencapainya. Suatu metode heuristic mungkin hanya dapat bekerja dengan baik untuk situasi tertentu, sementara metode yang lain mungkin hanya digunakan untuk tujuan-tujuan khusus. Akan tetapi metode heuristic secara umum dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia yang lebih luas.

2.6    Proses Pemecahan Masalah
Penafsiran Masalah : Disebut juga dengan mendifinisikan masalah dengan cara berfikir kreatif.
Strategi Pemecahan Masalah : Membuat seleksi terhadap strategi pemecahan massalah yang terbaik.

2.7    Penyebab Kesulitan dalam Memecahkan Persoalan
Pemecahan persoalan yang berhasil biasanya cenderung dipertahankan pada persoalan-persoalan yang berikutnya. Padahal belum tentu persoalan berikut itu dapat dipecahkan dengan cara yang sama. Dalam hal ini akan timbul kesulitan-kesulitan terutama kalau orang yang bersangkutan tidak mau mengubah dirinya.
Sempitnya pandangan sering dalam memecahkan persoalan, seseorang hanya melihat satu kemungkinan jalan keluar. Meskipun ternyata kemungkinan yang satu ini tidak benar, orang tersebut akan mencobanya terus, karena ia tidak melihat jalan keluar yang lain. Tentu saja ia akan mengalami kegagalan. Kesulitan seperti ini disebabkan oleh sempitnya pandangan orang tersebut. Sehingga tidak dapat melihat adanya beberapa kemungkinan jalan keluar.






































BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan kami di atas, dapat kami simpulkan bahwa berpikir adalah proses tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari makna dan pemahaman terhadap sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.
Pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang.  Macam-macam berpikir tebagi menjadi dua yaitu Berpikr Asosiatif dan Berpikir Terarah. Langkah-langkah proses berpikir yaitu Pembentukan Pengertian, Pembentukan Pendapat, dan Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan. Ada dua strategi dalam pemecahan masalah yaitu Strategi Menyeluruh dan Strategi Detailistis. Selain itu ada beberapa strategi pemecahan masalah yang sering digunakan yaitu Trial and Erro r, Informational Retrieval, Algoritma, dan Heuristic. Proses pemecahan masalah juga terbagi menjadi 2 yaitu Penafsiran Masalah dan Strategi Pemecahan Masalah.

        






















DAFTAR PUSTAKA

Http://www.psb-psma.org/content/blog/proses-berpikir
Http://www.tugaskuliah.info/2009/06/makalah-psikologi-umum-berpikir-dan.html
Http://www.psikologizone.com/pengertian-ilmu-psikologi/0651110
Http://buntataris.blogspot.co.id/2012/07/makalah-psikologi-berfikir-dan.html

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment