Friday, March 1, 2019

45 Hari Bersama Orang Tak Dikenal

Posted by Popon Aryani Sapitri on Friday, March 1, 2019


Kamu yang pernah dan sedang berstatus mahasiswa, pasti pernah dan akan mengalami yang namanya Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN adalah sebuah program dari kampus yang bertujuan mewujudkan salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian  masyarakat. Kamu yang masih kuliah, pasti akan diwajibkan ikut KKN di desa-desa. Dan tentu saja, tak akan pernah kamu lupakan sampai kapanpun juga.

KKN memang menghadirkan pengalaman unik tersendiri yang tidak akan kamu dapatkan di ruang kuliah. Ada marah-marahan, ada cinlok (cinta lokasi), ada sindir-sindiran, ada baper-baperan dan lain sebagainya sebagai drama pelengkap masa KKN. Berikut momen-momen menarik yang terjadi selama KKN(ku), barangkali terjadi juga di KKNmu.  

1. Canggung

Bukan hal yang mudah menyatukan isi 10 kepala yang berbeda. Kelompok KKN ku terdiri dari 10 orang dari jurusan dan fakultas yang bebeda. Slamet (BK), Ayu (PGSD), Ninda ( Bahasa Indonesia), Tian (Musik),Igga (PKN), Candra (Kimia), Faisal (Teknik Mesin), Dita (Tata Kecantkan) dan Arum (Akuntansi). Bukan hal yang aneh jika awal-awal masih canggung dengan teman-teman sekelompok. Masih malu-malu dan sangat jaim.

popon.web.id
Upacara Penerjunan KKN

2. Bertemu Keluarga Baru

Di KKN, mahasiswa akan di tempatkan dirumah warga. Kami biasa menyebutnya induk semang/ Ibu Posko. Dulu kelompok KKN kami berposko dirumah Pak Sabar dan Ibu Ngapini selaku ketua RT setempat. Keluarga ini sangat ramah dan hangat. Kami diterima dengan sangat baik. Rumahnya yang besar memungkinkan kami untuk bersepuluh untuk tinggal disatu rumah. 
popon.web.id
Keluarga Bpk Sabar dan Ibu Ngapini
popon.web.id
Perangkat Desa Losari
3. Warga yang super ramah

Desa selalu identik dengan tata krama dan keramahan warganya. Mungkin budaya yang mulai hilang di kota-kota adalah sikap ramah kepada tetangga. Saling sapa dijalan masih sangat kental di desa tempat kami KKN. Warganya sangat welcome dengan keberadaan mahasiswa KKN. Meskipun kadang kami kesulitan untuk berbahasa krama, tapi warga maklum dan sangat menghargai kami. 

Ditambah dengan berbagai kesenian dan adat yang ada di desa tersebut. Warga tak bosan-bosannya menjawab pertanyaan kami yang kepo dengan kebudayaan yang ada disana, bahkan kami turut diundang untuk menyaksikan setiap kali ada latihan dan pertunjukan. 
Kami juga dilibatkan dalam acara rutinan warga seperti tahlilan, pengajian, kerja bakti, fatayatan, senam, jalan-jalan, diba'an sampai diundang ke kondanganan. 
popon.web.id
Kerja bakti dan Senam bersama warga Kajoran
4. Udara dan Pemandangan yang Aduhay

Kami ditempatkan di Desa Losari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Tahu sendiri kan ya, magelang itu dingin (bila dibanding semarang). Desa Losari juga masih asri dan banyak sawah-sawah membentang sehingga sangat sejuk dipandang mata. Ditambah lagi perkebunan kopi yang ada disepanjang jalan.Menambah kesejukan khas desa yang menenangkan. 

5. Perbedaan

Ada banyak perbedaan setelah beberapa hari hidup bersama di satu rumah. Mulai paham satu sama lain. Mulai ada yang tak sejalan dan ada juga yang mulai menemukan kecocokan. Banyak sekali perbedaan yang harus dimaklumi selama KKN. Makanya, sebelum KKN alangkah baiknya kita belajar keberagaman dan tidak berekspektasi terlalu tinggi. Agar tidak kecewa karena pergolakan hati sendiri hehehe. Karena biasanya muncul masalah-masalah yang disulut oleh hal-hal sepele bahkan tidak disengaja. Tinggal bagaimana satu kelompok itu akan bersikap dallam memecahkan masalah. Karena logikanya, bagaiamana KKN akan bermanfaat bagi warganya kalau internalnya sendiri belum selesai? 

Beruntunglah yang KKN-nya penuh tangis dan tawa. Karna tanpa itu, KKN  akan terasa bak sayur tanpa garam. Momen yang tak akan pernah dilupakan adalah saat sebuah evaluasi tengah malam dengan iring-iringan marah dan air mata Tapi apapun juga, perbedaan itu sebenarnya indah, bagaimana kami bisa saling melengkapi satu sama lain,, yang terpenting adalah komunikasi terjalin dengan baik. 
Malam Penarikan

6. Cinta Lokasi (Cinlok)
Cinlok menjadi meme paling digemari mahasiswa KKN, terutama yang jomblo. Bahkan yang sudah punya pasangan pun kadang harus diuji kesetiannya semasa KKN wkwkwk. Benih-benih cinta bisa muncul karena tinggal dalam satu atap, dari mulai bangun tidur, ngantri mandi, sarapan, berkegiatan, ngajar TPQ, ngajar les sampai rapat evaluasi ketemunya dia terus. Tak jarang banyak jomblo-jombo yang pulang KKN berganti status menjadi taken (bukan aku).

7. Cinta sama anak-anak
Kalau boleh jujur, ketika KKN kami menghabiskan lebih banyak waktu dan kegiatan bersama anak-anak. Mulai dari Posyandu, PAUD, TK, SD, TPQ sampai mengajar les. Bahkan ketika kami di posko pun kami selalu dikelilingi oleh cucu-cucu dari ibu posko kami, Iqbal, Rafa dan Dhita adalah krucil-krucil yang hapir setiap hari ada di posko. Rasanya posko hambar jika tak ada mereka. Belum lagi setiap malam ada anak-anak yang minta belajar bersama. Pulang KKN auto keibuan pokoknya dah wkwkwk.


8. Rekreasi ke Indomar*t
Berada jauh dari pusat kota membuat kita seolah kurang hiburan. Jarak yang cukup jauh untuk sampai ke kota, jangankan Mall, untu ke Indomar*t saja jauh. Jadi setiap sore ada saja alasan-alasan yang kami buat agar sekedar bisa keluar ke kecamatan untuk ke indomaret. Ke Indomar*t saja sudah bahagia ya kwkwk.

9. Tidak ada air
Kebetulan saat kami KKN kondisi desa sedang kesulitan air. Kami yang biasanya mandi 2 kali sehari terpaksa harus menguranginya yaitu jadi sehari sekali. Tapi tidak terlalu berpengaruh karena udara yang dingin dan juga aktivitas yang "nggak padat-padat amat".

10. Jajan di SD
Sebagai mahasiswa yang kalo dikos sukanya jajan, SD adalah surga baginya. Banyak tersedia jajanan dengan micin aneka rasa dan tentunya harga yang terjangkau. SD adalah pilihan yang tepat bagi kami saat pulang berkegiatan di siang hari. Mulai dari cilok, bakso mini, cireng, siomay, papeda, es jas jus sampai mie instan didalam gelas ada.

11. Teh manis anget dan pacitan
Bukan hal yang asing lagi setiap berkunjung ke rumah warga, teh hangat adalah sajian wajib. Untuk anak kos yang lebih suka es teh tentu ini sedikit merepotkan. Aapalagi kalau teh nya masih panas sementara keperluan dengan tuan rumah sudah selesai, mau tidak mau harus mencari topik pembahasan sembari menunggu teh dingin wkwk. Karena "saru" hukumnya tidak meminum suguhan ketika bertamu. Bayangkan jika hari itu kami berkunjung ke rumah satu RT,, bisa diabetes kali ya wkwkwk. Tapi perlu diketahui bahwasanya ini adalah cara mereka menghargai tamunya, dengan  memberikan jamuan terbaiknya yaitu berupa teh manis hangat dan pacitan khas rumahan. 

12. perpisahan penuh haru
Setelah 45 hari hidup bersama, hari perpisahan pun tiba. Tangis haru menyelimuti posko h-2 penarikan mahasiswa KKN. Ibu, Bapak, dan sanak saudara sedih melepas kepergian kami begitupun kami. Mungkin terbayang akan betapa sepinya rumah beliau ditinggal kami bersepuluh yang kebiasaannya berisik. Tangis haru selalu ada setiap kali kami berpamitan ke rumah-rumah orang yang selama ini kami repotkan seperti Pak Junadi dan Istri (Kades) dan juga anak-anak dari ibu posko kami yang suka kami tumpangi mandi. Seolah waktu 45 hari sudah cukup menjadikan kami sebagai keluarga.

Intinya, KKN adalah pengalaman seumur hidup sekali yang memberi banyak pelajaran berharga bagi mahasiswa yang menjalankannya. Berinteraksi dengan warga desa, bermain dengan anak-anak desa, ikut musyawarah desa, dan merasakan kearifan lokal desa, adalah pengalaman berharga yang tidak bisa dinilai dengan apapun. Jadikan lah KKN sebagai ajang latihan untuk terjun di kehidupan yang sesungguhnya. Terima kasih Desa Losari dan kawan-kawan KKN Lokasi Unnes Desa Losari 2018 atas pengalaman berharga nya :)


Magelang, 1 Oktober 2018-14 November 2018

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment