"Kamu Adalah Visualisasi 5 Orang Terdekatmu"
Pernah dengar pernyataan di atas? bahwa 5 orang terdekatmu akan menentukan bagaimana dirimu, pribadimu, pemikiranmu, bahkan masa depanmu?
Benar adanya bahwa lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar pada berbagai aspek kehidupan seseorang. Kalau seseorang hidup dikawasan yang baik, ia akan cenderung baik pula, begitu pula sebaliknya. Walaupun tidak terjadi disemua kasus karena setiap kompleks memiliki asyarakat yang beragam. Tetapi masing-masing masyarakat tentu memiliki ciri khasnya masing-masing.
Lalu apa hubungannya masa depanmu dengan 5 orang terdekat?
Pada suatu ketika aku pernah berdiskusi masalah ini dengan kawanku. Sebenarnya kita tidak terlalu dekat dan dia bukan termasuk dalam lingkaran 5 teman dekatku. Tetapi dia memiliki aura yang positif (menurutku), memiliki pemikiran yang luas dan toleransi yang tinggi.
Aku sedikit mengulur waktuku ke belakang, mengingat dengan siapa saja aku pernah berteman (secara intens). Dengan siapa saja selama ini aku menghabiskan waktuku, mengolah pola pikirku dan belajar selama ini.
Contoh kecilnya adalah ketika aku berpindah kost. Dulu sewaktu semester 1 aku kost dengan mahasiswa yang usianya cenderung diatasku, aku lebih dekat dengan mereka. Kemana-mana bersama mereka, jajan, makan, jalan-jalan dan lain sebagainya. Dulu aku masih ingat kalau mbak kostku adalah orang yang sudah kebelet nikah. Setiap hari bercandaannya masalah jodoh. Awalnya aku asing tetapi lama-lama pikiranku tercemar juga dengan istilah "nikah muda". Saat itu seolah aku terbawa arus oleh mbak-mbak kostku yang ngebet nikah muda itu.
Lalu semester 3, aki berpindah kost dengan anak-anak organisasi yang mayoritas adalah aktivis di kampus. Suka rapat, kajian bahkan demo. Saat itupun aku tergerus untuk menjadi aktivis kampus yang jarang pulang kost tetapi juga jarang pulang kerumah. Kala itu aku merasa menjadi pribadi yang supel dan easy going, mudah sekali beradaptasi dan aktif sekali. Tetapi kebiasaanku memasak, mencuci sendiri (tanpa laundry), dan keperempuanan lainnya sedikit berkurang. Aku juga memilih berkumpul dengan temen-temanku di PKM (pusat kegiatan mahasiswa) daripada ke kost.
Semester 5, aku kembali pindah tempat kost. Kali ini bersama dengan orang-orang yang kebanyakan sedang skripsi, tidak terlalu sibuk berorganisasi tetapi juga tidak ngebet nikah (wkwkwk). Kost nya lempeng saja tidak terlalu banyak aturan orang-orangnya ramah dan humble. Disini aku berubah lagi dari yang dulnya mandiri (kemana-mana sendiri) menjadi orang yang ngga mau sendiri (kalo cari makan). Menjadi anak yang lebih loyal dalam pertemanan dan tentunya menjadi mager kemana-mana.
Ternyata memang benar bahwa orang-orang terdekatmu mempengaruhi bagaimana kamu. Sekarang aku mulai menyadari ini dan sepertinya harus mulai memanage pertemanan juga. *Bukan memutuskan hubungan* dengan teman yang kamu anggap tidak sesuai dengan tujuan hidupmu. BUKAN. Tapi sedikit memfilter dengan siapa kamu menghabiskan waktumu.
Jangan sampai kamu menghabiskan sepanjang harimu dengan mengeluh hanya karena terpengaruh teman-temanmu yang suka mengeluh. Jangan sampai otakmu yang cemerlang itu terjebak dalam jiwamu yang malas karena berada diantara teman-temanmu yang malas. Jangan biarkan mimpi-mimpimu itu kamu kubur bahkan sebelum kamu mengutarakannya karena kamu punya teman yang selalu menghujat dan menghakimi mimpi-mimpimu dengan kalimat "Ah ngaco kamu ini,, mana mungkin kamu bisa blablabla". Jangan. Apalagi kalau karakter kita belum kuat, bisa bisa down terus bunuh diri (naudzubillah).
Eh, tapi, tapiiii. Mereka tidak salah kok, jangan salahkan mereka yang kamu anggap tidak baik itu. Mungkin mereka tidak memberikan banyak manfaat untukmu, tapi kamu yang harus memberikan manfaatmu untuk mereka.
Seperti sebuah pernyataan yang kurang lebih seperti ini "Kalau disuatu tempat tidak kamu temukan cahaya, semuanya gelap, bisa jadi Allah yang mengirimkan kamu untuk menjadi cahaya disana".
No comments:
Post a Comment