PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah sosial yang dikategorikan dalam perilaku menyimpang diantaranya adalah kenakalan remaja. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Masa remaja secara umum merupakan peralihan transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja.
Pada masa remaja banyak sekali perubahan yang terjadi pada diri anak, baik segi psikis maupun fisiknya. Dalam segi psikis banyak teori-teori perkembangan yang memaparkan ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan pada lingkungan. Sebenarnya kenakalan remaja itu timbul akibat dari ketidakmampuan anak dalam menghadapi tugas perkembangan remaja yang harus dipenuhi. Jika tidak diwaspadai, perubahan-perubahan psikis yang terjadi sebagai tugas perkembangan remaja itu akan berdampak negatif pada remaja.
Oleh karena itu, kenakalan remaja dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dari dalam diri maupun dari luar diri remaja tersebut. Dalam menangani masalah kenakalan remaja ini diperlukan bantuan dari banyak pihak.
Rumusan Masalah
Apa pengertian kenakalan Remaja?
Apa jenis-jenis kenakalan remaja di Kota Banyumas?
Apa penyebab terjadinya kenakalan remaja di Kota Banyumas?
Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kenakalan remaja?
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian kenakalan remaja
Untuk mengetahui jenis-jenis kenakalan remaja di Kota Banyumas
Untuk mengetahui penyebab terjadinya kenakalan remaja di Kota Banyumas
Untuk mengetahui tindakan yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kenakalan remaja
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja biasa disebut dengan istilah Juvenile berasal dari bahasa Latin juvenilis, yang artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa muda, sifat-sifat khas pada periode remaja, sedangkan delinquent berasal dari bahasa latin “delinquere” yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, nakal, anti sosial, kriminal, pelanggar aturan, pembuat ribut, pengacau peneror, durjana dan lain sebagainya. Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpangdari norma- norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebutakan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikansependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun.
Jenis-jenis kenakalan remaja di Kota Banyumas
a. Penyalahgunaan narkoba
b. Seks bebas
c. Balapan liar
d. Minum minuman keras
e. Tawuran antara pelajar
f. Penipuan
g. Pemerasan
h. Pencurian
j. Penganiayaan
k. Membolos sekolah,dll
Penyebab terjadinya kenakalan remaja
a. Faktor internal :
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
b. Faktor eksternal :
1. Keluarga
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. Secara umum dapat dinyatakan bahwa anak nakal pada umumnya datang dari rumah tangga dengan relasi manusiawi penuh konflik percekcokan,yang disharmonis. Kurangnya kasih sayang orang tua.
2. Kondisi Masyarakat (Lingkungan Sosial)
Faktor kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau “rawan ”, merupakan faktor yang kondusif bagi anak/remaja untuk berperilaku menyimpang. Anak yang dibesarkan dilingkungan sosial yang buruk cenderung akan membentuk pribadi anak yang buruk pula
3. Pengaruh Kawan Sepermainan atau teman sebaya
Pengaruh kawan sering diumpamakan sebagai segumpal daging busuk apabila dibungkus dengan selembar daun maka daun itupun akan berbau busuk. Sedangkan bila sebatang kayu cendana dibungkus dengan selembar kertas, kertas itu pun akan wangi baunya. Perumpamaan ini menunjukkan sedemikian besarnya pengaruh pergaulan dalam membentuk watak dan kepribadian seseorang ketika remaja, khususnya. Oleh karena itu, orangtua para remaja hendaknya berhati-hati dan bijaksana dalam memberikan kesempatan anaknya bergaul. Memiliki teman bergaul yang tidak sesuai, anak di kemudian hari akan banyak menimbulkan masalah bagi orangtuanya.
4. Pendidikan
Memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak. Mengingat pendidikan yang pertama bagi anak di peroleh dari keluarganya, maka pendidikan informal dalam keluarga sangatlah penting.
Penggunaan Waktu Luang
Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlalu banyak, pada si remaja akan timbul gagasan untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai bentuk kegiatan. Apabila si remaja melakukan kegiatan yang positif, hal ini tidak akan menimbulkan masalah, dan sebaliknya bila remaja malah melakukan kegiatan yang negatif. Imi akan menimbulkan masalah.
Perilaku Seksual
Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkawatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.
Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Kenakalan Remaja, Menurut Kumpfer Dan Alvarado :
1. Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.
2. Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku dan nilai-nilai anti-sosial.
3. Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya).
4. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
5. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.
6. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
7. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
8. Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.
9. Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru.
10. Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau melakukan kenakalan remaja.
Upaya Yang Bisa Kita Lakukan Untuk Mengatasi Kenakalan Remaja
Ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan dalam rangka mengatasi masalah kenakalan remaja yang ada pada saat ini. Caranya adalah dengan :
1. Meningkatkan kesejahteraan keluarga.
2. Berikan kasih sayang yang cukup kepada anak.
3. Perbaikan lingkungan, yaitu daerah kumuh, kampung-kampung miskin.
4. Mendirikaan klinik bimbingan psikologis dan edukatif untuk memperbaiki tingkah laku dan membantu remaja dari kesulitan mereka.
5. Mendirikan tempat latihan untuk menyalurkan kreativitas para remaja delinkuen dan non delinkuen. Misalnya berupa latihan vokasional, latihan hidup bermasyarakat, latihan untuk persiapan transmigrasi.
6. Menghukum mereka sesuai dengan perbuatannya, sehingga dianggap adil, dan bisa menggugah berfungsinya hati nurani sendiri untuk hidup susila dan mandiri.
7. Menghilangkan semua sebab-musabab timbulnya kejahatan remaja, baik berupa pribadi familial, sosial ekonomis dan cultural.
8. Memindahkan anak-anak nakal ke sekolah yang lebih baik,atau ke tengah lingkungan sosial yang baik.
9. Melakukan perubahan lingkungan dengan jalan mencarikan orang tua angkat/asuh dan memberikan fasilitas yang diperlukan bagi perkembangan jasmani dan rohani yang sehat bagi anak-anak remaja.
10. Memberikan latihan bagi para remaja untuk hidup teratur, tertib dan disiplin.
11. Memperbanyak lembaga latihan kerja dengan program kegiatan pembangunan.
Cara lain dalam mengatasi kenakalan remaja :
1. Kegagalan menghadapi identitas peran dan lemahnya control diri bisa dicegah atau bisa diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik, juga mereka berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi mereka.
3. Kehidupan beragama keluarga dijadikan salah satu ukuran untuk melihat keberfungsian susila keluarga yang menjalankan kewajiban agamanya secara baik berarti mereka akan menanamkan nilai-nilai dan norma yang baik. Artinya secara teoritis bagi keluarga yang menjalankan kewajiban agamanya secara baik, maka anak-anaknyapun akan melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan norma-norma agama.
4. Untuk menghindari masalah yang timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orang tua juga hendaknya memberikan kesibukan dan mempercayakan tanggungjawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggungjawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada.Orang tua hendaknya membantu memberikan pengarahan agar anak memilih jurusan sesuai dengan bakat, kesenangan, dan hobi si anak.
5. Mengisi waktu luang diserahkan kepada kebijaksanaan remaja. Remaja selain membutuhkan materi, juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Oleh karena itu, waktu luang yang dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus sebagai sarana rekreasi.
6. Remaja hendaknya pandai memilih lingkungan pergaulan yang baik serta orang tua memberi arahan arahan di komunitas mana remaja harus bergaul.
7. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman-teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
BAB III
PENUTUP
Masa remaja merupakan masa-masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Dalam masa ini para remaja dihadapkan dengan banyak persoalan. Kenakalan remaja adalah salah satu hal yang menyimpang karena ada pikiran negative dan pengaruh negative dalam diri remaja. Kenakalan remaja merupakan refleksi dari perbuatan orang dewasa di segala sector kehidupan yang dipenuhi baying-bayang hitam dan pergulatan seru (penuh intrik,kekerasan,kekejaman, nafsu kekuasaan, kemunafikan, kepalsuan, dll). Dan disini dukugan dari orang tua, keluarga, teman, dan masyarakat sekitar merupakan salah satu bentuk penguatan remaja untuk lebih bertingkah laku positif. Oleh karena itu, bagi remaja sebaiknya berhati-hati dalam bergaul karena lingkungan sangat mempengaruhi perilaku remaja.
DAFTAR PUSTAKA
http://yoroelz09.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sosiologi-yang-berjudul.html
No comments:
Post a Comment